loading...
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Sekolah ialah wadah dalam melaksanakan pendidikan dan sekaligus bertanggung tanggapan untuk merealisasikan tujuan pendidikan nasional, Maka sekolah sebagai forum pendidikan formal bertanggung tanggapan dalam menanamkan dan memdiberi bekal ilmu pengetahuan, perilaku kecakapan dan kecerdikan pekerti serta keterampilan yang mempunyai kegunaan bagi siswa sebagai individu maupun lingkungan dimana individu itu berada baik di masa kini maupun masa yang akan hadir.
Proses pembelajaran ialah proses yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Pembelajaran berasal dari kata berguru yang mempunyai arti ”suatu proses perjuangan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laris yang gres secara keseluruhan,sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan nya”.
Seorang pendidik mempunyai peranan penting yaitu sebagai tokoh utama dalam keseluruhan proses pendidikan pada umumnya dan dalam proses pembelajaran pada khususnya. Seorang pendidik dalam membuat suasana pembelajaran yang baik harus berpedoman kepada kurikulum yang sudah diputuskan. Diantara 5 komponen kurikulum yang sudah diputuskan tersebut yakni sebagai diberikut :
1. Tujuan.
2. Bahan Ajar / Materi Pembelajaran.
3. Metode Pembelajaran
4. Media Mengajar
5. Evaluasi Pembelajaran”.
Berdasarkan 5 komponen ini,maka penulis akan memseriuskan Pembahasan wacana komponen kurikulum yang ketiga, yaitu Metode Pembelajaran.
Metode pembelajaran ialah potongan dari seni administrasi instruksional yang memegang tugas sangat penting pada sistim pembelajaran.Wina Sanjaya menyatakan ”Metode pembelajaran ialah cara yang dipakai untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam suatu kegiatan, biar tujuan yang sudah disusun tercapai secara optimal”.
Metode memegang peranan yang sangat penting dalam rangkaian sistim pembelajaran, keberhasilan implementasi seni administrasi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru memakai metode pembelajaran. Nana sudjana beropini ”Metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada ketika berlansungnya pelajaran”.
Metode pembelajaran ialah metode penyajian materi pelajaran kepada siswa dalam kelas, baik secara individu maupun kelompok/klasikal. Metode yang dipilih harus pula memperhatikan tujuan yang ingin dicapai serta sumber-sumber berguru yang ada. Penggunaan metode yang bervariasi tidak lain biar anak didik tidak merasa bosan selama pelajaran berlansung, serta sanggup meningkatkan motivasi berguru siswa itu sendiri.
Guru mempunyai peranan penting dalam Proses pembelajaran. Seorang guru harus bisa membuat pembelajaran aktif, dengan memakai Metode Pembelajaran aktif. Pembelajaran aktif ialah suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk berguru secara aktif. Siswa berguru dengan aktif artinya siswa yang mendominasi aktifitas pembelajaran. Dalam berguru aktif, siswa diajak untuk ikut serta dalam tiruana proses pembelajaran tidak spesialuntuk mental tapi juga fisik. melaluiataubersamaini cara ini siswa akan mencicipi suasana sangat bahagia sehingga hasil berguru sanggup diterbaikkan. Salah satu teladan pembelajaran aktif ialah Metode Sinergetic Teaching. melaluiataubersamaini memakai metode ini dibutuhkan sanggup mempergampang siswa untuk memahami pelajaran, meningkatkan ransangan belajar, serta mengakibatkan motivasi berguru siswa dan meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar.
Penelitian pertama yang peneliti lakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri 9 Merangin menandakan bahwa, ada beberapa mata pelajaran yang sewaktu proses pembelajaran belum memakai metode pembelajaran aktif. Siswa spesialuntuk diajak untuk mendengarkan guru dalam memberikan materi hingga waktu habis. Hal ini mengakibatkan siswa kurang serius mengikuti proses pembelajaran.
Proses pembelajaran menyerupai ini juga terjadi pada mata pelajaran Biologi di Sekolah Menengah Atas Negeri 9 Merangin. Siswa tidak begitu antusias mengikuti pembelajaran disebabkan guru tidak memakai metode yang bervariasi. Siswa tidak terlihat aktif dalam proses pembelajaran,mereka spesialuntuk mendapatkan saja yang disampaikan guru dan spesialuntuk sedikit sekali siswa yang mau bertanya ataupun ingin menjawaban pertanyaan.
Berdasarkan informasi yang ditemukan dilapangan tersebut, maka tidak selayaknya dibiarkan begitu saja. Akan tetapi, perlu kiranya dilakukan sebuah upaya untuk menindak Lanjuti ketimpangan yang ada. Salah satu alternatifnya ialah dengan menerapkan metode Sinergetic Teaching pada proses pembelajaran khususnya pada pelajaran biologi.
Metode Sinergetic Teaching ialah sebuah metode pembelajaran yang menggabungkan dua jenis cara atau metode berguru yang tidak sama dengan membandingkan hasil dari proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan tersebut. Dalam hal ini peneliti akan menggabungkan dua seni administrasi atau metode yang tidak sama pada pelaksanaan proses pembelajaran. Strategi atau metode yang akan peneliti gunakan yaitu metode kelompok berguru (study group) dan metode Latihan (drill). melaluiataubersamaini memakai metode Sinergetic Teaching diharapkan siswa lebih aktif dan kreatif dalam berguru sehingga siswa akan mendapatkan hasil yang lebih baik.Oleh lantaran itu penulis tertarik untuk menggabungkan kedua metode tersebut kedalam Metode Sinergetic Teaching.
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dikemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Atas Negeri 9 Merangin dengan judul: “PENGARUH PENGGUNAAN METODE SINERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 9 MERANGIN.
Tag :
Pendidikan,
Pendidikan Biologi
0 Komentar untuk "Pengaruh Penggunaan Metode Sinergetic Teaching Terhadap Hasil Mencar Ilmu Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi Di Sekolah Menengah Atas Negeri 9 Merangin (Pbio-7)"