loading...
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah Akhlaq yaitu ialah suatu persoalan yang sangat fundamental bagi setiap pribadi muslim dalam kehidupan sehari-hari yang bisa mewarnai segala sikap dan perilakunya baik dikala bekerjasama dengan insan maupun dikala bekerjasama dengan alam sekitar, terlebih lagi dalam bekerjasama dengan Allah SWT. menuju keselamatan dunia dan akhirat.
Manusia sebagai makhluk sosial yang mempunyai sifat dan tingkah laris yang adakala sanggup dipengaruhi oleh situasi dan kondisi. Maka sangat diharapkan adanya kepribadian, sehingga ia akan selalu berada dalam rel kebenaran walaupun dalam situasi dan kondisi yang bagaimana pun juga, baik yang hadir dari dirinya maupun dari luar. Kedudukan budbahasa dalam kehidupan insan menempati kawasan yang penting sekali, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dan bangsa, alasannya yaitu jatuh bangunnya, jaya hancurnya, sejahtera rusaknya satu bangsa dan masyarakat yaitu bergantung kepada bagaimana akhlaknya, akan tetapi apabila akhlaknya jelek (tidak berakhlak) rusaklah lahir dan batinnya.
Dalam kaitannya dengan hal tersebut, para pendidik harus selektif dalam menentukan dan memikirkan moral yang harus dikembangkan dan dibina pada anak didik. Karena hal itu tidak cukup spesialuntuk dengan mengisi ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya pada anak didik atau spesialuntuk menekankan segi intelektual saja.
Oleh lantaran itu pembentukan kepribadian muslim hendaknya harus dalam setiap forum pendidikan, sehingga nantinya mereka bisa mengikuti keadaan dengan lingkungan dan pengembangan diri di tengah-tengah masyarakat, dengan cita-cita semoga anak didik menentukan bagaimana selayaknya dalam mengadakan kekerabatan dengan Allah SWT. Sehingga kebahagiaan lahir dan batin, dunia dan alam abadi sanggup tercapai.
Dalam kaitannya dengan hal ini, para filosof Islam menyampaikan bahwa betapa pentingnya periode anak dalam menentukan pribadi/budi pekerti dan penyesuaian anak kepada tingkah laris yang baik pada masa kecilnya. Para filosof Islam juga beropini bahwa pendidikan anak semenjak kecilnya harus mendapat perhatian yang penuh.
Pembentukan kerohanian atau kepribadian yang utama di waktu kecilnya harus mendapat perhatian yang penuh, sangatlah penting artinya bagi perkembangan anak. Karena apabila anak dibiarkan melaksanakan sesuatu yang kurang baik dan kemudian sudah menjadi kebiasaannya akan sukar untuk meluruskannya. Hal tersebut akan menjadi konotasi bahwa pendidikan yang baik wajib dimulai dari rumah dalam keluarga, semenjak anak masih kecil, supaya tidakboleh hingga belum dewasa tanpa pendidikan, bimbingan dan petunjuk-petunjuk, dan bahkan semenjak waktu kecilnya ia harus dididik, sehingga anak tidak terbiasa dengan budbahasa yang kurang baik. Anak-anak kalau dibiarkan saja, tidak diperhatikan, tidak dibimbing, maka ia akan melaksanakan kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik.
Untuk membentuk moral dan akhlak, maka terdapat beberapa metode antara lain:
1. Pendidikan secara langsung, yaitu dengan cara memakai petunjuk, tuntunan, nasehat, sebut ancaman sesuatu. Di samping itu anak hendaknya dijelaskan hal-hal yang bermanfaa dan yang tidak bermanfaa, menuntun anak kepada amalan-amalan yang baik, mendorong mereka untuk berbudi pekerti yang luhur dan menghindari hal-hal yang tercela.
2. Pendidikan secara tidak pribadi yaitu dengan jalan sugesti ibarat pemdiberian nasehat-nasehat yang berharga ibarat kisah yang baik, sehingga anak akan tertarik dan berusaha untuk meneladaninya.
3. Mengambil manfaat dari kecenderungan pembawaan belum dewasa dalam rangka pembentukan kerohanian yang luhur atau kepribadian yang utama. Sebagai rujukan mereka mempunyai kesenangan menjiplak kesenangan-kesenangan perbuatan atau gerak gerik orang-orang yang bekerjasama dengannya (Al-Abrasy, 1987: 106).
Keberhasilan guru dalam proses berguru mengajar, sanggup dilihat dari sejauh mana tujuan-tujuan pendidikan yang sudah diputuskan sanggup tercapai setelah berlangsungnya proses pengajaran. Oleh lantaran itu guru harus merumuskan tujuan-tujuan mengajarnya dengan jelas, kongkrit dan sebaik-baiknya demi perubahan anak didik, baik pengetahuan, percakapan, nilai sikap dan tingkah laku, atau kepribadian maupun ketrampilan-ketrampilan.
Dalam hal ini tujuan pendidikan Akhlaq di Madrasah Tsanawiyah yaitu ialah petunjuk, arah, dan samasukan yang hendak dicapai. Tujuan ini menempati kedudukan sentral atau penting sekali, lantaran ialah tujuan final yang harus dicapai dalam setiap acara dalam proses berguru mengajar, alasannya yaitu kedudukannya ialah acara yang bertujuan, terarah dan dilaksanakan demi tercapainya tujuan pendidikan secara menyeluruh, baik tujuan intruksional maupun tujuan Pendidikan Nasional.
Menilik tiruana hal di atas, MTs. Nurul Huda Desa Nyerot Kecamatan Jonggat Lombok Tengah dalam membina kepribadian siswa dititik beratkan pada pendidikan Akhlaq. Oleh lantaran itu, peneliti bermaksud untuk mengangkat materi penelitian wacana “Peranan Pendidikan Akhlaq dalam Pembinaan Kepribadian Siswa di MTs. Nurul Huda Desa Nyerot Kecamatan Jonggat Lombok Tengah”.
Tag :
Agama Islam
0 Komentar untuk "Peranan Pendidikan Tabiat Dalam Training Kepribadian Siswa Di Mts. Nurul Huda Desa Nyerot Kecamatan Jonggat Lombok Tengah (Ai-33)"