Analisis Pendapatan Dan Efisiensi Gula Merah Di Desa Dukuh Kec. Ngadiluwih Kab. …(Prt-73)

loading...
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Dewasa ini pembangunan di Indonesia semakin berkembang, hal ini sanggup di lihat dari penerapan teknologi yang semakin maju, dan berkembangnya sektor  industri baik di sentra maupun di kawasan semakin pesat, serta pengembangan di sektor lain juga mengalami peningkatan. Hal ini terjadi pula pada sektor pertanian dimana dengan adanya teknologi maka penanganan pasca pguan yang doloe menjadi persoalan sekarang mulai sanggup diatasi. 

                Industrialisasi pedesaan ialah suatu proses yang dicirikan dengan penerapan alat-alat mekanis dalam sektor pertanian dan semakin berkembangnya industri pengolahan hasil-hasil pertanian. Dampak dari industrialisasi tersebut sanggup diwujudkan melalui keterkaitan yang saling menguntungkan antara petani produsen dengan industri pengolahan dalam mewujudkan pembangunan ekonomi pedesaan.

                Agroindustri ialah perpaduan antara dua hal yakni pertanian dan industri. Keterkaitan antara kedua hal inilah yang kemudian  menjadi sistem pertanian dengan basis industri. Konsep pengembangan agroindustri yang berkelanjutan muncul bersamaan dengan adanya perusahaan agroindustri yang gres didirikan tetapi tidak sanggup berumur panjang. Banyak teladan yang menunjukkan adanya perusahaan agroindustri yang mulanya berkembang pesat, namun balasannya tutup lantaran aneka macam alasan apakah disebabkan lantaran kesalahan manajemen, belum sempurnanya materi baku atau kurangnya konsumen yang membeli produk agroindustri tersebut. Perusahaan agroindustri yang tutup tersebut tidak mengenal skala perjuangan apakah itu perusahaan skala besar, menengah atau skala kecil, juga perusahaan agroindustri yang tutup tersebut tidak mengenal apakah agroindustri yang berbahan baku produk pertanian atau lainnya.          

Pelaksanaan pembangunan di Indonesia tidak luput dari aneka macam persoalan yang harus dihadapi, yaitu bagaimana meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat. Masalah tersebut sanggup dihadapi dengan memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya insan yang tersedia, salah satunya ialah gula.

Gula ialah salah satu dari sembilan materi pokok yang memiliki peranan penting dalam sistem ekonomi pangan di Indonesia, lantaran ialah kebutuhan rakyat banyak. Fakta ini membawa konsekuensi kewajiban pemerintah untuk menjamin ketersediaan gula dipasar domestik pada tingkat harga yang sanggup dijangkau  bagi seluruh kelompok pendapatan masyarakat.  

Sebagai barang konsumsi, gula memiliki peranan penting dalam sistem pangan manusia, selain  sebagai penyedia rasa manis, gula menjadi pemasok kalori yang cukup penting. Penyedia kalori paling besar untuk badan sebetulnya ialah beras dan makanan berpati lain. Namun demikian penduduk Indonesia rata-rata 5% kebutuhan kalorinya dipenuhi oleh gula (Mubyarto, 1991).

Dalam kehidupan sehari-hari kehadiran perhiasan sangat penting. Banyak sekali jenis materi pangan maupun minuman yang harus didiberi tambahan pemanis, lantaran kalau tidak, maka makanan dan minuman tersebut akan terasa masbodoh dan tidak nikmat lagi untuk disantap. Penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari sudah menimbulkan komoditi ini memperoleh kedudukan yang baik, selain itu juga sudah menjadi salah satu materi kebutuhan pokok di aneka macam negara termasuk di Indonesia. Dapat dipastikan tingkat kebutuhan perhiasan di negara kita akan terus meningkat. Hal ini disebabkan oleh pertambahan jumlah penduduk dan semakin berkembangnya  bidang industri pangan.

Semakin meningkatnya usul gula seiring lajunya pertumbuhan penduduk, maka terdapat sebagian masyarakat yang membuat gula sendiri di rumah untuk kebutuhannya sehari-hari dan sebagiannya sanggup dijual, salah satunya ialah gula merah. Ada sebagian masyarakat yang mengakibatkan pembuatan gula merah ini sebagai suatu aktivitas perjuangan sehari-hari mereka atau sebagai mata pencaharian mereka. Di Desa Dukuh, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri ini banyak sekali tumbuhan tebu, sehingga masyarakat di sana banyak yang mengolahnya sendiri menjadi gula merah lantaran materi dasar dari pembuatan gula merah itu sendiri ialah terbuat dari tebu.

Dilihat dari segi ekonominya perjuangan pembuatan gula tebu ini sanggup menambah penghasilan dan meningkatkan taraf hidup keluarga. Di samping itu dengan adanya pembuatan gula merah ini sanggup membuat lapangan pekerjaan baru. Hal tersebut sanggup terjadi apa bila pendapatan yang diperoleh pengusaha gula  merah lebih besar dari biaya-biaya yang sudah dikeluarkan. Biaya yang dimaksud ialah tiruana pengeluaran yang dipakai untuk pengolahan tebu menjadi gula merah. Besar kecilnya pendapatan tergantung pada besarnya produksi gula merah yang dihasilkan.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penting dilakukan penelitian wacana “ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI GULA MERAH Di Desa Dukuh, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri”


Tag : Pertanian
0 Komentar untuk "Analisis Pendapatan Dan Efisiensi Gula Merah Di Desa Dukuh Kec. Ngadiluwih Kab. …(Prt-73)"

Back To Top