Analisis Reaksi Pasar Modal Indonesia Akhir Insiden Bom Bali, J.W. Marriot Dan Kuningan (Studi Pada Saham Lq 45 Di Bursa Efek Jakarta) (Ke-15)

loading...
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian
Investasi ialah salah satu kegiatan penting dalam perekonomian suatu negara atau perusahaan. Adanya investasi akan meningkatkan acara atau membuka perjuangan gres sehingga mengurangi pengangguran, meningkatkan daya beli masyarakat, pendapatan nasional, dan pertumbuhan ekonomi.


Umumnya investasi dikategorikan dua jenis, yaitu Aktiva Riil (Real Asset) dan Aktiva Finansial (Financial Asset). Aktiva Riil (Real Asset) yaitu investasi yang bersifat berwujud, menyerupai gedung, tanah, kendaraan dan lain-lain. Sedangkan Aktiva Finansial (Financial Asset) ialah dokumen atau surat-surat yang mempunyai nilai pasar alasannya yaitu surat tersebut menawarkan klaim tidak eksklusif terhadap aktiva riil perusahaan, menyerupai saham, obligasi dan lain-lain. Investasi dalam bentuk aktiva finansial bagi investor sanggup dilakukan di pasar modal.

Pasar Modal didefinisikan sebagai daerah dengan sistem terorganisir yang mempertemukan pihak pemilik dana atau investor (pembeli efek) dengan pengguna dana (pembeli efek) yang dilakukan secara eksklusif maupun tidak langsung. Pasar modal terbesar di Indonesia yaitu Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) di Jakarta. Selain itu, terdapat Bursa Efek Surabaya (BES) atau Surabaya Stock Exchange (JSX) di Surabaya. Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), investor sanggup diberinvestasi pada aneka macam jenis imbas dengan jenis yang paling umum diperdagangkan yaitu saham biasa (common stock).

Suad Husnan (1998 : 8 - 9) menyatakan terkena faktor-faktor yang sanggup menghipnotis keberhasilan pasar modal sebagai diberikut :
- Supply akan sekuritas
- Demand akan sekuritas
- Kondisi politik dan ekonomi
- Hukum dan peraturan
- Lembaga-lembaga terkait dengan kegiatan pasar modal
Dari klarifikasi diatas, pasar modal rentan terhadap perubahan-perubahan lingkungan yang sanggup mengganggu stabilitas politik dan iklim investasi. Adanya gangguan keamanan dalam negeri jawaban insiden pemboman sanggup mengganggu stabilitas politik dan iklim investasi yang sanggup menghipnotis keputusan investor. Meskipun demikian, harus dianalisa apakah warta pemboman tersebut relevan bagi investor sehingga menghipnotis keputusan investasi ?

Kebijakan Amerika Serikat dan sekutu untuk melaksanakan aksi militer ke Afganistan dan Iraq mendapat kecaman, protes, dan jawaban dari aneka macam kelompok dan kalangan di aneka macam negara, termasuk di Amerika Serikat dan Indonesia. Pemboman di Bali, hotel J.W.Mariot dan Kuningan (depan Kedutaan Besar Australia) ialah insiden bom besar yang mempersembahkan pesan perlawanan terhadap aksi Amerika dan sekutu. Hal ini sanggup dilihat dari waktu dan daerah tujuan pemboman. Waktu ketiga bom tersebut berada sekitar tanggal serangan 11 September dengan tujuan tempat-tempat yang mempunyai hubungan kepentingan negara yang memimpin dan pendukung utama aksi militer tersebut.

Peristiwa pemboman sudah mengganggu stabilitas keamanan dan menghipnotis iklim investasi, khususnya pasar modal Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada insiden bom Bali mengalami penurunan sangat tajam mencapai 10,36% , pada insiden bom J.W.Marriot mencapai 3,05% dan pada insiden bom Kuningan spesialuntuk turun 0,82%.

Berdasarkan latarbelakang diatas, penulis beropini bahwa terdapat kepentingan aneka macam pihak untuk mempelajari pasar modal Indonesia dalam merespon warta baru, khususnya insiden bom. Hal ini akan menghipnotis ekspektasi investor terhadap iklim investasi di Indonesia sehingga terdapat kemungkinan akan menghipnotis keputusan investasinya. Oleh alasannya yaitu itu, penulis tertarik untuk mereview lebih jauh terkena “Analisis Reaksi Pasar Modal Indonesia jawaban Peristiwa Bom Bali, J.W.Marriot dan Kuningan” (Studi Pada Saham - Saham LQ 45 di Bursa Efek Jakarta).

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang penelitian yang sudah diuraikan tersebut, maka permasalahan yang penulis identifikasikan yaitu sebagai diberikut :
1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata abnormal return sebelum dan setelah insiden bom Bali ?
2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata abnormal return sebelum dan setelah insiden bom J.W.Marriot ?
3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata abnormal return sebelum dan setelah insiden bom Kuningan ?



Judul : ANALISIS REAKSI PASAR MODAL INDONESIA AKIBAT PERISTIWA BOM BALI, J.W. MARRIOT DAN KUNINGAN (Studi Pada Saham LQ 45 di Bursa Efek Jakarta) (KE-15)


Tag : Keuangan
0 Komentar untuk "Analisis Reaksi Pasar Modal Indonesia Akhir Insiden Bom Bali, J.W. Marriot Dan Kuningan (Studi Pada Saham Lq 45 Di Bursa Efek Jakarta) (Ke-15)"

Back To Top