Analisis Absorpsi Tenaga Kerja Pada Industri Pariwisata (Sub Sektor Perhotelan) Di … (Ep-16)

loading...


Penyerapan tenaga kerja ialah salah satu faktor pendukung pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara- negara berkembang memiliki tujuan antara lain untuk membuat pembangunan ekonomi yang hasilnya secara merata. Menurut Kusumowindo (1981) mempersembahkan pengertian tenaga kerja sebagai diberikut: tenaga kerja ialah jumlah tiruana penduduk dalam suatu negara yang sanggup memproduksi barang atau jasa bila ada permintaan terhadap tenaga kerja meraka, mereka pun berpartisipasi dalam acara tersebut.
            Dalam undang- undang pokok ketenagakerjaan no.4 tahun 1969 ditetapkan bahwa, tenaga kerja ialah setiap orang yang bisa melaksanakan pekerjaan, baik dalam maupun diluar kekerabatan kerja guna menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Tenaga kerja berdasarkan ketentuan ini mencakup tenaga kerja yang bekerja di dalam maupun di luar kekerabatan kerja dengan alat produksi utamanya dalam proses produksi ialah tenaga kerja sendiri baik tenaga kerja fisik maupun tenaga kerja pikiran. (Soeroto, 1986)
            Salah satu perjuangan untuk meningkatkan peluang kerja ialah melalui pembangunan di sektor industri. Pembangunan di sektor industri ialah pecahan dari perjuangan jangka panjang untuk memperbaiki struktur ekonomi yang tidak seimbang.
            Sehubungan dengan upaya pelaksanaan pembangunan secara menyeluruh dan mengglobal dimana segenap kemampuan modal dan potensi sumber daya alam dan sumber daya lainnya perlu diterbaikkan. Hal ini perlu ditunjang oleh akal dan langkah- langkah yang sempurna untuk meningkatkan kemampuan yang lebih besar.

            Pengembangan kepariwisataan dibutuhkan menjadi salah satu penghasil devisa yang diandalkan di luar non migas. Oleh sebab itu dalam rangka pengembangan dunia kepariwisataan, perlu ditingkatkan upaya dalam bentuk industri kepariwisataan, baik oleh pemerintah, tiruana jajaran terkait ibarat Departemen Seni dan Budaya, Dinas Pariwisata, dan Perusahaan Swasta yang bergerak dibidang industri pariwisata. Untuk menunjang upaya tersebut dalam hal ini melalui kolaborasi dikalangan pemerintah dan swasta, maka aneka macam akal ibarat promosi, mutu pelayanan, dan mutu obyek wisata melalui kolaborasi sektoral secara terpadu dilaksanakan upaya peningkatan jumlah kunjungan wisatawan absurd dan domestik dimana dampaknya dibutuhkan akan memperluas lapangan kerja dan peluang berusaha.
            Kesempatan kerja berdasarkan Payaman, (1985) mengemukakan bahwa besarnya permintaan perusahaan akan tenaga kerja intinya permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan tersebut.
            Sulawesi selatan sebagai salah satu tempat pariwisata laut maupun pariwisata alam lainnya akan semakin membuka peluang pembangunan masukana penunjang lainnya, ibarat pembangunan hotel, rumah makan, dan pengembangan transportasi dalam rangka pelayanan kepada para wisatawan. Pembangunan tersebut dibutuhkan akan membuka “peluang kerja dan peluang berusaha yang pada balasannya mensugesti tingkat produktivitas dan pendapatan masyarakat dalam acara perekonomian khususnya pada bidang kepariwisataan.
            Pengembangan pariwisata yang diprogramkan baik oleh pemerintah maupun oleh swasta akan diarahkan kepada perjuangan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancguagara sebab ialah sumber devisa yang cukup signifikan. melaluiataubersamaini meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke tempat secara konkret mensugesti tingkat peluang kerja khususnya dibidang pariwisata. Oleh sebab itu sektor patiwisata perlu didukung oleh beberapa indikator penunjang, baik dibidang transportasi maupun dibidang fasilitas serta pelayanan. Sehingga volume wisatawan yang berkunjung kedaerah- tempat khususnya di Sulawesi Selatan semakin meningkat, yang pada balasannya bermuara pada penciptaan lapangan kerja dan peluang berusaha, serta sanggup pula mensugesti tingkat produktivitas masyarakat dalam acara perekonomian, khususnya pada bidang industri pariwisata.
            Sejalan dengan upaya pengembangan pembangunan industri pariwisata maka pemerintah sudah mempersembahkan aneka macam kebijaksanaan, antara lain pemdiberian visa selama dua bulan untuk wisatawan dari 26 negara pasar wisatawan yang potensial, pemdiberian insentif berupa keentengan pada perpajakan dan retribusi tempat serta kegampangan bagi investor untuk menanamkan modalnya di Sulawesi Selatan.
            Melihat perkembangan sektor pariwisata selama ini di tempat Sulawesi Selatan yang bisa memdiberi pertolongan terhadap tempat tersebut, maka dari sinilah pertama masalah yang terpikirkan yaitu “ Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Pariwisata (Kasus Pada Sub Sektor Perhotelan) di Sulawesi Selatan Periode 1990-2009” yang terjadi dalam dua puluh tahun terakhir (1990-2009)

0 Komentar untuk "Analisis Absorpsi Tenaga Kerja Pada Industri Pariwisata (Sub Sektor Perhotelan) Di … (Ep-16)"

Back To Top