loading...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Koperasi ialah tubuh perjuangan yang bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Koperasi didirikan dari, oleh, dan untuk anggota, alasannya ialah itu anggota koperasi menjadi prioritas utama dalam meningkatkan kesejahteraan atas dasar kesamaan hak dan kesamaan kewajiban. Dalam pengembangannya, koperasi juga diikuti dengan semakin kompleknya permasalahan yang harus dihadapi. melaluiataubersamaini bertambah besarnya skala operasi serta semakin berkembangnya perusahaan baik acara maupun jumlah karyawan. Pimpinan perusahaan tidak sanggup lagi melaksanakan sendiri tiruana fungsinya, kondisi semacam ini menuntut pimpinan perusahaan untuk mendelegasikan sebagian tugas, wewenang serta tanggung balasan kepada beberapa bawahan yang dipimpinnya guna memmenolong pengelolaan perusahaan.
Selain itu pimpinan perusahaan juga membutuhkan suatu alat untuk mengawasi jalannya kiprah yang dipercayakan kepada bawahan serta untuk mengetahui kemajuan yang akan dicapai perusahaan. Untuk itu diperlukan suatu sistem yang lebih dikenal dengan sistem pengendalian intern.
Suatu perusahaan menerapkan sistem pengendalian intern sebagai penunjang dalam menjalankan usaspesialuntuk. Sistem tersebut diubahsuaikan dengan keadaan dan kondisi masing-masing perusahaan alasannya ialah jenis dan bentuk perusahaan yang tidak sama-beda. Sistem pengendalian intern yaitu suatu sistem yang mencakup struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan administrasi (Mulyadi,
2001:163). Sistem pengendalian intern yang dirancang dengan baik terhadap struktur organisasi yang didalamnya terdapat dukungan tanggungjawaban fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan atau koperasi, ibarat pemisahan fungsi operasional, fungsi penyimpanan dan fungsi pencatatan. Salah satu aktiva yang dimiliki perusahaan ialah kas. Kas perlu menerima perhatian tersendiri, alasannya ialah sifatnya yang sangat simpel dipindahtangankan dan tidak sanggup dibuktikan kepemilikannya. melaluiataubersamaini keadaan ini tentunya akan mendorong koperasi untuk melaksanakan pengendalian intern terhadap penerimaan kas.
Koperasi Karyawan PT. Djarum Kudus ialah koperasi yang didirikan khususnya untuk karyawan koperasi dan masyarakat sekitarnya pada umumnya. Koperasi Karyawan PT. Djarum Kudus mempunyai beberapa perjuangan yaitu simpan pinjam, kredit perumahan (KPR) dan kredit kapling, pertokoan dan Apotek. Karena keterbatasan jumlah karyawan di bab pelaksana dan alat mekanis yang di gunakan pada Koperasi Karyawan PT. Djarum Kudus, hal ini akan mempengaruhi pelaksanaan sistem pengendalian intern penerimaan kas yang terjadi di koperasi tersebut. Karena jumlah karyawan dibagian pelaksana terbatas, sehingga terjadi perangkapan kiprah sehingga kalau terjadi suatu kesalahan susah untuk mencari siapa yang bertanggungjawaban atas kesalahan tersebut. Dan alasannya ialah pelaksanaan pencatatan dan penerapan alat mekanis yang kurang memadai sanggup menjadikan kesalahan dalam pencatatan kekayaan perusahaan yang masuk dan itu akan merugikan koperasi secara material, Hal ini berperihalan dengan prinsip- prinsip pengendalian intern yang baik.
Sistem pengendalian intern pada Koperasi Karyawan PT. Djarum Kudus dilaksanakan untuk menghindari terjadinya kebocoran pada penerimaan kas dan juga untuk mengetahui apakah sistem administrasi yang dilaksanakan efektif atau tidak. Dalam pelaksanaannya ada yang sesuai dengan prinsip pengendalian intern yang baik yaitu dengan adanya pelaksanaan pemeriksaaan secara independent yang dilakukan oleh bab pengawasan setiap satu bulan sekali. Penerimaan kas dalam koperasi harus dilakukan seteliti mungkin, alasannya ialah modal koperasi yang jumlahnya terbatas harus dipakai sesuai dengan tujuan usaspesialuntuk, yakni mensejahterakan anggotanya. Penerimaan kas di Koperasi Karyawan PT. Djarum Kudus berasal dari bunga pinjaman, pembayaran anggsuran, dan keuntungan usaha. Sistem pengendalian intern yang terjadi di Koperasi Karyawan PT. Djarum Kudus tidak terlepas dari kelemahan-kelemahan. Hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya pemisahan antara pencatatan dan penyimpanan aktiva, selain itu adanya selisih sisa hasil perjuangan yang terjadi pada tahun 2006-6007. Keadaan ini bertolak belakang dengan prinsip pokok pengendalian intern. Tetapi hal ini sanggup teratasi kalau manajer sanggup mengawasi dan*melaksanakan kiprah tersebut dengan baik.
Berdasarkan uraian di atas mengingat betapa pentingnya penerimaan kas bagi koperasi, maka penulis tertarik untuk mengambil Tugas Akhir dengan judul “SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN KAS PADA KOPERASI KARYAWAN PT. DJARUM KUDUS”.
Tag :
Akuntansi
0 Komentar untuk "Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas Pada Koperasi Karyawan Pt. Djarum Kudus (Ak-37)"