Pengaruh Warta Arus Kas Dan Keuntungan Akuntansi Terhadap Harga Saham Dan Return Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Consumer Goods (Ak-33)

loading...
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pasar modal mempunyai tugas besar dalam perekonomian suatu negara, menyerupai Indonesia, alasannya yaitu pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal disebut mempunyai fungsi ekonomi alasannya yaitu menyediakan kemudahan untuk mempertemukan dua kepentingan, yaitu pihak yang mempunyai kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer).

melaluiataubersamaini adanya pasar modal maka pihak yang mempunyai kelebihan dana sanggup menginvestasikan dana tersebut dengan cita-cita memperoleh imbalan (return), sedangkan pihak issuer (dalam hal ini perusahaan) sanggup memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan. Pasar modal disebut mempunyai fungsi keuangan alasannya yaitu pasar modal mempersembahkan kemungkinan dan peluang memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih.

Darmadji (2001), dengan adanya pasar modal dibutuhkan acara perekonomian menjadi meningkat alasannya yaitu pasar modal ialah alternatif pendanaan bagi perusahaan-perusahaan. melaluiataubersamaini demikian, perusahaan sanggup beroperasi dengan skala yang lebih besar dan pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan perusahaan dan kemakmuran masyarakat luas.

Seorang investor harus mempunyai perencanaan investasi yang efektif biar memperoleh keuntungan di pasar modal. Perencanaan ini mencakup pertimbangan keputusan yang diambil untuk mengalokasikan dana yang dimiliki dalam bentuk aktiva tertentu dengan cita-cita menerima keuntungan hemat di masa menhadir. Salah satu bentuk investasi yang dilakukan investor yaitu membeli saham, dengan cita-cita akan memperoleh return baik berupa dividen maupun capital gain. Dalam mempertimbangkan keputusannya untuk diberinvestasi dalam bentuk saham, investor membutuhkan banyak sekali info terkena perusahaan issuer. Laporan keuangan ialah salah satu sumber info yang penting dalam hal ini.

Dalam Asyik (1999) dijelaskan bahwa sebelum dikeluarkannya Statement of Financial Accounting Standard (SFAS) No. 95, laporan arus kas belum ialah bab dari pelaporan keuangan alasannya yaitu pelaporan keuangan yang dikehendaki oleh Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) spesialuntuk neraca dan laporan keuntungan rugi. Laporan arus dana yang diharuskan oleh Accounting Principles Board (APB) semenjak tahun 1971 masih bersifat sukarela dan posisinya dalam pelaporan keuangan masih bersifat suplemen. Laporan arus dana banyak menjadikan Koreksi alasannya yaitu tidak mempersembahkan pengungkapan yang cukup terkena kemampuan perusahaan untuk menentukan pendanaan jangka pendek dan menentukan keputusan investasi perusahaan.

Pada tanggal 7 September 1994, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengeluarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang mulai berlaku efektif tanggal 1 Januari 1995 dan melalui Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2, IAI mengubah penyajian laporan perubahan posisi keuangan yang tiruanla berupa laporan arus dana tersebut menjadi laporan arus kas. Dalam Asyik (1999), IAI berargumentasi bahwa info arus kas historis mempunyai kegunaan untuk: (1) mengatakan jumlah, waktu, dan kepastian arus kas masa depan, dan (2) mereview kecermatan taksiran arus kas masa depan.

Tujuan utama laporan keuangan yaitu menyediakan info yang relevan bagi investor, kreditor, dan pengguna lainnya. Laba akuntansi dalam laporan keuangan ialah salah satu parameter kinerja perusahaan yang menerima perhatian utama dari investor. Investor juga memakai info dalam laporan arus kas sebagai ukuran kinerja perusahaan. Kedua ukuran kinerja, yaitu keuntungan akuntansi dan info arus kas, harus sanggup meyakinkan investor serta menjadi serius perhatian investor dalam mengambil keputusan. Ukuran kinerja akuntansi perusahaan yang menjadi serius perhatian investor yaitu yang bisa menggambarkan kondisi ekonomi dengan baik serta menyediakan sebuah dasar bagi peramalan ajaran kas masa depan suatu saham biasa. Harga dan return saham ialah alat yang dipakai untuk mengukur peramalan ajaran kas masa depan tersebut.

Triyono dan Hartono (1998) melaksanakan penelitian terkena relasi kandungan info arus kas, komponen arus kas dan keuntungan akuntansi dengan harga atau return saham. Hasilnya mengatakan bahwa total arus kas tidak mempunyai relasi yang signifikan dengan harga saham, tetapi dari hasil analisis ditemukan bahwa pemisahan total arus kas ke dalam tiga komponen arus kas, yaitu arus kas dari acara pendanaan, investasi dan operasi mempunyai relasi yang signifikan dengan harga saham (penelitian memakai model levels). Pengujian yang dilakukan pada keuntungan akuntansi mengatakan adanya relasi antara keuntungan akuntansi dengan harga saham.


Hasil pengujian dengan model return mengatakan bahwa perubahan keuntungan akuntansi dan perubahan arus kas tidak mengatakan relasi yang signifikan dengan return saham.

Penelitian Ardiyanto (2003) bertujuan untuk mengetahui relasi antar komponen arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan dengan abnormal return saham serta mengetahui relasi antara arus kas total dengan abnormal return saham. Hasil studi mengindikasikan bahwa komponen arus kas yang diminta oleh PSAK No. 2 berafiliasi dengan abnormal return saham, sebaliknya arus kas total tidak berafiliasi dengan abnormal return saham.

Handoyo (2006) melaksanakan penelitian untuk memperoleh bukti empiris terkena imbas kandungan info arus kas dan keuntungan akuntansi terhadap harga saham, serta memperoleh bukti empiris terkena imbas perubahan total arus kas dan perubahan keuntungan akuntansi terhadap return saham. Hasil penelitian mengatakan bahwa total arus kas mempunyai imbas signifikan terhadap harga saham, perubahan arus kas tidak besar lengan berkuasa terhadap return saham, keuntungan akuntansi tidak besar lengan berkuasa terhadap harga saham, dan perubahan keuntungan akuntansi tidak besar lengan berkuasa terhadap return saham.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti bermaksud untuk melaksanakan replikasi terhadap penelitian yang dilakukan oleh Triyono dan Hartono (1998) tersebut untuk memperoleh bukti empiris terkena imbas info arus kas dan keuntungan akuntansi terhadap harga saham, serta imbas perubahan info arus kas dan perubahan keuntungan akuntansi terhadap return saham.


Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada pemilihan sampel dan pemakaian tahun buku sampel. Sampel yang dipakai dalam penelitian sebelumnya yaitu perusahaan manufaktur sedangkan penelitian ini memakai perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEJ. Penelitian sebelumnya memakai sampel dengan periode waktu-
1995 dan 1996, sedangkan dalam penelitian ini memakai sampel dengan periode waktu 2002 sampai 2005. Judul yang dipilih dalam penelitian ini yaitu “Pengaruh Informasi Arus Kas dan Laba Akuntansi terhadap Harga Saham dan Return Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Consumer Goods yang Terdaftar di BEJ)”.


Tag : Akuntansi
0 Komentar untuk "Pengaruh Warta Arus Kas Dan Keuntungan Akuntansi Terhadap Harga Saham Dan Return Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Consumer Goods (Ak-33)"

Back To Top