Evaluasi Contoh Kemitraan Perjuangan Ternak Sapi Perah (Studi Pada Koperasi Kelompok Tani … (Prt-29)

loading...
BAB  I
PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang
Pembangunan pertanian tidak terlepas dari efek perubahan lingkungan strategis yang sedang terjadi remaja ini antara lain dengan meningkatnya jumlah penduduk, menciutnya lahan dan adanya janji GATT/WTO. Sejalan dengan banyak sekali perkembangan keadaan lingkungan tersebut, maka pelaksanaan pembangunan pertanian diperlukan akan bisa mencapai tujuan utamanya yaitu peningkatan pendapatan dan kesejahteraan dari petani.

Dalam kala reformasi, Pemerintah mengutamakan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata melalui penciptaan lapangan kerja dan berusaha, antara lain pemberdayaan masyarakat desa dengan menggalakkan pertanian. Sebagai konsekuensinya perusahaan pertanian diperlukan sanggup meningkatkan upaya kerja samanya dengan masyarakat tani. melaluiataubersamaini demikian diperlukan perusahaan memdiberi donasi untuk pembangunan pertanian dalam rangka terwujudnya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani.

Di Indonesia perjuangan pertanian rakyat sering menjadi tulang punggung perekonomian. Hal tersebut dikarenakan perjuangan pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis baik pada tingkat mikro maupun pada tingkat makro. Pada Tingkat mikro perjuangan pertanian sangat berperan sebagai sumber penghasilan, wadah bagi calon wirausahawan pertanian, pengembangan daya saing individu dan juga ialah daerah sosialisasi bagi kelangsungan perjuangan rumah tangga. Sementara pada tingkat makro, perjuangan pertanian berperan dalam perembesan tenaga kerja, penyedia materi baku industri, perolehan devisa, donasi terhadap pembangunan wilayah pedesaan, kawan kerja bagi perjuangan besar atau menengah dan sebagai pereduksi kecemburuan sosial atas kesentidakboleh antara perjuangan besar dan perjuangan kecil.
Permasalahan-permasalahan yang sering dihadapi oleh kebanyakan petani dipedesaan diantaranya yakni aspek penemuan teknologi produksi, aspek financial, aspek manajemen, pemamasukan hasil dan kanal terhadap pelayanan pendukung, sehingga petani dipedesaan sering diklaim sebagai kaum yang terpinggirkan. Sebagian besar mereka diidentikkan oleh sebagian yang lain dengan keadaan ekonomi yang terbelakang, berpendidikan dan berwawasan yang rendah. Ketertinggalan dalam kanal akan warta dan teknologi seperti sudah membawa mereka kedalam posisi terpinggirkan. Pemberdayaan atau empowerment yakni suatu langkah yang perlu untuk meningkatkan posisi petani dari kaum yang lain dan kemitraan perjuangan ialah salah satu dari teladan pemberdayaan yang strategis dalam pembangunan pertanian.

Kemitraan perjuangan ialah salah satu instrument kolaborasi yang mengacu kepada terciptanya suasana kesinambungan dan keselarasan yang didasari saling percaya antara perusahaan kawan dan kelompok kawan melalui perwujudan sinergi kemitraan, yaitu terwujudnya hubungan yang saling membutuhkan, saling menguntungkan dan saling memperkuat ( Sumardjo, 2004).

Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Peribahasa ini sangat sempurna untuk mengartikan prinsip utama dari teladan kemitraan usaha. Kesejajaran ialah tujuan yang ingin dicapai dari kemitraan yaitu, sebuah keadaan win-win solution, menang tiruananya atau keadilan bagi tiruananya, dalam hal ini petani anggota kelompok kawan dan perusahaan mitra.

Pada ketika ini, kondisi struktur perekonomian kita masih terlalu memberatkan pada sector pertanian, dimana sector pertanian masih didominasi oleh petani kecil. Semakin kasatmata bahwa kemitraan perjuangan yang sanggup menghasilkan koordinasi vertical perlu untuk menjadi prioritas, dalam hal ini yang bertindak sebagai inisiator sekaligus koordinator dan motivator sebaiknya yakni pengusaha besar atau menengah yang bergerak pada perjuangan agribisnis (hulu maupun hilir).

Salah satu jenis perusahaan dan juga ialah milik petani yakni koperasi sapi perah, dimana salah satunya yakni Koperasi Kelompok Tani " DEMANG SARI " Desa Dompyong Kecamatan Bendungan Kabupaten Trenggalek. Koperasi ini melaksanakan jenis perjuangan sebagai pemasar out put susu segar dan penyalur sapronak. Didalam koperasi terjadi interaksi antara unit perjuangan anggota yang melaksanakan aktivitas produksi dengan perusahaan koperasi yang melaksanakan aktivitas pemamasukan. melaluiataubersamaini demikian tercipta suatu prosedur pasar internal di dalam koperasi.

Koperasi susu sudah berperan dalam menghimpun dan mengorganisir peternak dengan teladan kemitraan dalam rangka meningkatkan taraf hidup peternak. Pengorganisasian peternak dengan bekerja sama sangatlah penting, hal ini mengingat perjuangan persusuan terbukti sanggup memmenolong kehidupan ekonomi masyarakat, menyerupai peningkatan pendapatan, ekspansi lapangan kerja, penghematan devisa negara serta pemenuhan gizi masyarakat (Gustinadewi, 2001). Selain itu komodity susu ialah kebutuhan yang terus meningkat dari waktu ke waktu bersamaan dengan meningkatnya tingkat pertumbuhan penduduk dan tingkat kesejahteraan masyarakat. Semakin baiknya tingkat distribusi pendapatan masyarakat dan pertumbuhan penduduk cenderung pula diikuti oleh peningkatan kebutuhan terhadap susu.

Di Thailand, dilaporkan adanya perbedaan besar tingkat pendapatan rata-rata peternak sapi perah yang mengikuti kemitraan dibandingkan dengan pendapatan peternak yang tidak mengikuti kemitraan, yaitu terjadinya peningkatan kualitas susu, alasannya sudah ditangani oleh Koperasi (Skunmun, 1999). Hasil kajian wacana penanganan komoditas susu sapi perah oleh koperasi di beberapa Negara ditemukan bahwa koperasi sudah berperan sangat kasatmata dalam mengorganisir perjuangan dan meningkatkan kesejahteraan peternak  ( Devendra, 2001 dalam Ishak, 2003 ).

Disatu sisi penerapan teladan kemitraan dalam pemeliharaan sapi perah sanggup meningkatkan lapangan kerja bagi petani pedesaan, namun disisi lain belum sanggup diketahui apakah dengan  bermitra akan menghasilkan laba menyerupai yang diharapkan. Pada teladan kemitraan antara perjuangan kecil dan perjuangan menengah/ besar sering dijumpai kendala-kendala baik teknis maupun hambatan manajemen yang pada hasilnya pihak pengusaha kecil selalu di pihak yang kalah.

Sistem kemitraan perjuangan yang dijalankan antara koperasi dengan peternak sebagai anggotanya ialah wacana yang kompleks yang selalu dijumpai hambatan dalam pelaksanaannya sehingga peternak sebagai pengusaha kecil selalu dihadapkan kepada pihak yang lemah. Adanya perbedaan persepsi dalam pelaksanaan teladan kemitraan menarikdanunik untuk dipelajari apakah hasil juga tidak sama. Untuk itu perlu untuk diketahui bagaimana lingkup kerjasama yang berlangsung dari kemitraan tersebut terutama dari segi pendapatan peternak dan share koperasi serta system pemamasukan yang dijalankan oleh koperasi yang bermitra, sehingga diketahui model kemitraan yang dilakukan.


Tag : Pertanian
0 Komentar untuk "Evaluasi Contoh Kemitraan Perjuangan Ternak Sapi Perah (Studi Pada Koperasi Kelompok Tani … (Prt-29)"

Back To Top