loading...
Kegiatan investasi ialah salah satu bab dari acara pembangunan lantaran investasi sanggup meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Investasi ialah kunci dari pertumbuhan ekonomi alasannya yakni investasi sanggup membuat pendapatan dan sanggup memperbesar kapasitas produksi perekonomian dengan cara meningkatkan stok modal. Investasi diperlukan berdampak pada pembangunan nasional maupun wilayah, perembesan tenaga kerja yang bisa diserap pada sektor pertanian maupun peternakan. Oleh lantaran itu, pengambil kebijakan di daerah harus bisa menentukan sektor-sektor yang sanggup dijadikan unggulan bagi wilayahnya sehingga berdampak positif bagi pembangunan wilayah.
Berkaitan dengan investasi, maka diera otonomi daerah ini setiap wilayah harus bisa menyebarkan aneka macam sektor yang potensial untuk meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah). Kabupaten Pangkep mengusahakan sumber - sumber pendapatan dari aneka macam sektor yang menjadi unggulan terutama dalam peningkatan PDRB (Pendapatan Domestik Regional Bruto).
Di Kabupaten Pangkep pembangunan ekonomi regional sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategi Pembangunan Propinsi dituntut untuk melaksanakan reorientasi pembangunan dengan mengutamakan kekuatan inti (core business) perekonomian yang memiliki prospek dalam skala regional maupun nasional. Core business Pangkep yakni bidang agribisnis dengan penetapan kawasan-kawasan yang berbasis agribisnis. Upaya untuk mewujudkan pembangunan agribisnis di Pangkep, yaitu dengan tetapkan serius komoditas yang akan dikembangkan dengan tetapkan komoditas unggulan serta tempat pusat produksinya menurut keunggulan kompetitif dan komparatif yang dimiliki oleh setiap komoditas.
Secara umum populasi ternak yang terdapat di Kabupaten Pangkep selama empat tahun terakhir cenderung mengalami peningkatan. Peningkatan populasi ternak ini sanggup mengatakan bahwa sub sektor peternakan di daerah tersebut cukup berkembang. Melihat kenyataan tersebut tentunya akan berdampak pada penerimaan retribusi daerah dari sub sektor peternakan. Penerimaan retribusi untuk sektor peternakan yaitu dari retribusi rumah pemotongan hewan.
Penerimaan Asli Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan juga bersumber pada Retribusi Rumah Potong Hewan (RPH) yang didasarkan pada PERDA Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan No. 18 Tahun 1998. Retribusi rumah potong binatang (RPH) ialah salah satu sumber penerimaan sub sector peternakan yang diperoleh pemerintah Kabupaten Pankajene dan Kepulauan.
Adapun biaya retribusi ternak dari jenis pelayanan investigasi kesehatan sebelum di potong yaitu pada ternak sapi dan kerbau sebesar Rp. 7.500,-/ujung, sedangkan pada ternak kambing dan domba sebesar Rp. 2.500,-/ujung. Sementara retribusi ternak dari jenis pelayanan pemakaian tempat pemotongan yaitu pada ternak sapi dan kerbau sebesar Rp. 17.500,-/ujung, sedangkan pada ternak kambing dan domba sebesar Rp. 5.000,-/ujung. Melihat kenyataan tersebut maka penerimaan daerah dari sub-sektor peternakan akan meningkat, namun kenyataanya sering terjadinya pemotongan ternak yang tidak melalui Rumah Potong Hewan (RPH) sehingga biaya retribusi pemotongan binatang tersebut tidak masuk ke dalam kas daerah. Hal tersebut akan menghipnotis jumlah penerimaan dari retribusi sub-sektor peternakan.
Keuangan daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sampai selesai 2009 mengatakan peningkatan penerimaan baik yang bersumber dari pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya.
Laju pertumbuhan Penerimaan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yang dibandingkan tahun sebelumnya yaitu pda tahun 2006 pertumbuhannya dari tahun 2005 sebesar 23,26%, tahun 2007 turun menjai 14,08%, tahun 2008 turun 6,44% dan pada ahun 2009 presentase pertumbuhannya naik 30,29% dari tahun 2009.
Bila dilihat jumlah populasi ternak besar terutama sapi dan kerbau mengalai peningkatan, kecuali ternak kuda yang mengalami penurunan sedikit. Tetapi jikalau dilihat pendapatan dari sektor peternakan mengalami penurunan pada 5 tahun terakhir (table 1) maka terdapat perbedaan yang cenderung bertolak belakang. Adanya penurunan pendapatan dari sub-sektor peternakan tersebut, perlu diketahui diamati dan diteliti mengapa terjadi penurunan pendapatan dari sub-sektor peternakan. Sehingga dengan hal tersebut dilakukan penelitian dengan judul Analisis Penerimaan Subsektor Peternakan Terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Tag :
Pertanian,
Peternakan
0 Komentar untuk "Analisis Penerimaan Sub Sektor Peternakan Terhadap Pendapatan Orisinil Tempat Di Kabupaten, Sulawesi Selatan (Pt-6)"