loading...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perusahaan pada hakekatanya terdiri dari kumpulan orang-orang dan peralatan operasionalnya. Sehingga upaya pencapaian tujuan dalam meterbaikkan laba dan berhasil atau tidaknya suatu misi perusahaan untuk mencapai tujuan ditentukan oleh individu-individu yang menjalankan manajemen yang dilaksanakan perusahaan.
Organisasi itu sendiri ialah alat yang paling bekerjasama dengan satuan-satuan kerja, yang didiberikan kepada orang-orang yang ditempatkan dalam struktur wewenang. Sehingga pekerjaan yang akan dilaksanakan sanggup dikoordinasikan oleh perintah para atasan kepada bawahan dari potongan puncak manajemen hingga kebawah dari seluruh unit/bagian.
Perusahaan yang memiliki organisasi yang baik dan teratur kemungkinan besar tidak akan mengalami hambatan-hambatan dalam mengerjakan tugasnya dengan efektif (sebaiknya/seterbaik mungkin). Dan begitu pula sebaliknya jika perusahaan tidak memiliki organisasi yang baik dan teratur. Sehingga dalam melaksanakan kiprah dan pekerjaan yang didiberikan oleh pimpinan kepada bawahan akan mengalami hambatan. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya rasa tanggung balasan dalam melaksanakan kiprah yang didiberikan oleh pimpinan kepada bawahan.
Hubungan organisasi itu sangat penting bagi karyawan untuk melaksanakan tugasnya sehingga sanggup mencapai efektivitas kerja karyawan yang diinginkan oleh pihak perusahaan, jika organisasi itu berjalan dengan baik pada perusahaan itu maka karyawan secara tidak eksklusif sanggup melaksanakan tugasnya dengan seterbaik mungkin. Sehingga akan berdampak bagi kelangsungan dan perkembangan perusahaan untuk mencapai tujuan dan sanggup bersaing dengan perusahaan lain. Karena itu bagi seorang pimpinan harus bisa untuk menggerakkan karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Disamping itu juga pemimpin harus sanggup mengatasi tiruana duduk perkara yang ada pada perusahaan tersebut sebaik mungkin.(Sarwoto, 1989)
PT Bank Bukopin Cabang Palembang yaitu salah satu tubuh perjuangan yang kegiatannya bergerak dibidang jasa perbankan. Yang berusaha semoga tetap hidup dan berkembang sehingga sanggup mencapai tujuan atau laba serta tujuannya yang lain yaitu sanggup melayani dan memenuhi harapan masyarakat sebaik mungkin.
Dalam melaksanakan kegiatannya PT Bank Bukopin Cabang Palembang ini menginginkan semoga tiruana karyawan sanggup melaksanakan pekerjaan atau kiprah dengan baik. Tapi dalam hal ini PT Bank Bukopin masih mengalami suatu duduk perkara atau kendala yaiu potongan atau unit kerja Back Office yang memiliki sub-bagian kliring, potongan kontrol, potongan manajemen kredit, potongan transfer, potongan pajak, potongan deposito, potongan sundris.
Pada potongan atau unit kerja ini terlihat masih adanya pemberian kerja yang kurang baik, dimana suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh seorang karyawan potongan manajemen kredit melaksanakan juga pekerjaan potongan transfer, sehingga menimbulkan karyawan tersbeut tidak sanggup menuntaskan pekerjaannya sesuai agenda yang ditentukan dan sering terjadi penundaan pekerjaan sehingga bedampak pada lambatanya pelayanan potongan manajemen kredit pada PT Bank Bukopin Cabang Palembang terhadap nasabah, sehingga nasabah merasa tidak pusa terhadap pelayanan tersebut. Ini berarti masih adanya perangkapan pelaksanaan kiprah dari pemberian kerja tersebut. Sehingga fungsi dari organisasi yang bahwasanya itu kuag berjalan dengan baik atau semestinya. Seharusnya potongan manajemen kredit melaksanakan tugasnya sendiri dan potongan transfer dilakukan oleh karyawan tersendiri. Karena pada masing-masing kiprah memerlukan waktu dan serius dalam melaksanakan pekerjaan tersebut simpulan secara terbaik. melaluiataubersamaini kata lain karyawan sanggup bekerja secara efektif jika karyawan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan pemberian kerja yang baik.
Serta masih kurang tegas dan luasnya pimpinan dalam mempersembahkan pendelegasian wewenang kepada bawahan. Dalam hal ini pimpinan masih turut campur dalam pelaksanaan pekerjaan. Sehingga manajer operasi pada ketika membuat suatu keputusan tidak sanggup membuat keputusan itu sendiri dengan cepat dan menimbulkan terhambatnya kegiatan operasional perusahaan yang lain tertunda. Akibatnya acara kerja di dalam perusahaan tersebut mengalami kemacetan dan sangat terang berdampak merugikan perusahaan. Selain itu juga menimbulkan timbulnya karyawan tersebut menjadi merasa tidak dipercaya dan tida sanggup melaksanakan pekerjaan dalam melaksanakan kiprah yang sebelumnya sudah diserahkan kepadat.
Di karenakan pemberian kerja dan pendelegasian wewenang itu sangat penting. Penulis melihat hal tersebut ialah duduk perkara penting bagi kelangsungan hidup organisasi perusahaan, terutama bagi karyawa dalam menjalankan tugasnya dengan efektif.
Karena duduk perkara tersebut sangat penting bagi pelaksanaan atau acara kerja untuk mencapai tujuan perusahaan maka penulis tertarik mereview duduk perkara tersebut yang terjadi pada PT Bank Bukopin yaitu dengan judul “HUBUNGAN PEMBAGIAN KERJA DAN WEWENANG KARYAWAN TERHADAP PRESTASI KERJA PADA BANK BUKOPIN CABANG PALEMBANG BULAN MEI 2007.”
1.2 Perumusan Masalah
1. Apakah ada kekerabatan pemberian kerja dan wewenang karyawan secara simultan terhadap prestasi kerja karyawan ?
2. Apakah ada kekerabatan secara partial pemberian kerja dengan prestasi kerja karyawan ?
3. Apakah ada kekerabatan secara partial wewenang karyawan dengan prestasi kerja karyawan ?
0 Komentar untuk "Hubungan Pembagian Kerja Dan Wewenang Karyawan Terhadap Prestasi Kerja Pada Bank Bukopin Cabang Palembang Bulan Mei 2007 (Ms-13)"