loading...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bahasa dipakai insan salah satunya yaitu sebagai alat komunikasi dengan lingkungannya. Tuturan insan sanggup diekspresikan melalui media massa baik ekspresi maupun tulisan. Dalam media lisan, pihak yang melaksanakan tindak tutur yaitu penutur (pembicara) dan kawan tuturnya (penyimak), sedangkan dalam media tulis, tuturan disampaikan oleh penulis (penutur) kepada kawan tuturnya, yaitu pembaca.
. Sementara, untuk tuturan melalui media penutur sanggup mengekspresikan tulisannya baik ekspresi maupun goresan pena dengan memanfaatkan media massa. Media massa yang sanggup dimanfaatkan untuk tuturan ekspresi yaitu media elektronik, menyerupai televisi dan radio. Sedangkan, untuk media cetak menyerupai majalah, tabloid, dan surat kabar ialah masukana cetak yang sanggup dimanfaatkan oleh penulis (penutur) untuk disampaikan kepada pembaca (mitra tutur) dengan tujuan semoga apa yang disampaikannya melalui media tulis mendapat respon dari para pembacanya (mitra tutur).
Media tulis yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat baik dikalangan remaja maupun remaja salah satunya yaitu majalah. Ketertarikan masyarakat terhadap majalah dikarenakan penyajian serta pengemasan yang dibentuk semenarikdanunik mungkin oleh penerbit, dengan maksud semoga pembaca tertarik untuk membeli atau
membaca majalahnya tersebut. Selain itu, majalah juga banyak jenisnya, antara
lain majalah wacana seputar keagamaan, seputar kehidupan atau gaya hidup remaja dan lain-lain. Majalah yang mengkaji wacana seputar agama khususnya agama Islam salah satunya majalah Annida. Majalah Annida ialah majalah yang meliputi informasi berupa hiburan maupun pendidikan. Bagian hiburan yang terdapat dalam majalah Annida diantaranya cerpen (cerita pendek) dan komik, sedangkan bab pendidikan mencakupkan pengetahuan baik dongeng atau kisah-kisah maupun fenomena-fenomena yang terjadi dikehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat. Akan tetapi, penelitian ini spesialuntuk mengakaji satu objek penelitian, yaitu komik yang terdapat pada bab hiburan dalam majalah Annida.
. Sementara, untuk tuturan melalui media penutur sanggup mengekspresikan tulisannya baik ekspresi maupun goresan pena dengan memanfaatkan media massa. Media massa yang sanggup dimanfaatkan untuk tuturan ekspresi yaitu media elektronik, menyerupai televisi dan radio. Sedangkan, untuk media cetak menyerupai majalah, tabloid, dan surat kabar ialah masukana cetak yang sanggup dimanfaatkan oleh penulis (penutur) untuk disampaikan kepada pembaca (mitra tutur) dengan tujuan semoga apa yang disampaikannya melalui media tulis mendapat respon dari para pembacanya (mitra tutur).
Media tulis yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat baik dikalangan remaja maupun remaja salah satunya yaitu majalah. Ketertarikan masyarakat terhadap majalah dikarenakan penyajian serta pengemasan yang dibentuk semenarikdanunik mungkin oleh penerbit, dengan maksud semoga pembaca tertarik untuk membeli atau
membaca majalahnya tersebut. Selain itu, majalah juga banyak jenisnya, antara
lain majalah wacana seputar keagamaan, seputar kehidupan atau gaya hidup remaja dan lain-lain. Majalah yang mengkaji wacana seputar agama khususnya agama Islam salah satunya majalah Annida. Majalah Annida ialah majalah yang meliputi informasi berupa hiburan maupun pendidikan. Bagian hiburan yang terdapat dalam majalah Annida diantaranya cerpen (cerita pendek) dan komik, sedangkan bab pendidikan mencakupkan pengetahuan baik dongeng atau kisah-kisah maupun fenomena-fenomena yang terjadi dikehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat. Akan tetapi, penelitian ini spesialuntuk mengakaji satu objek penelitian, yaitu komik yang terdapat pada bab hiburan dalam majalah Annida.
Komik ialah salah satu alat komunikasi massa yang mempersembahkan pendidikan, baik untuk belum dewasa maupun orang remaja (Lubis dalam Rahayuningsih 2005:19). Selain itu, komik yaitu materi bacaan yang enteng dan menarikdanunik. Sebagai salah satu alat komunikasi, komik juga sanggup melatih daya imajinasi setiap pembacanya yang diwujudkan dalam bentuk gambar dan teks (bahasa tulisan), alasannya yaitu gambar sanggup berfungsi untuk memmenolong pembaca dalam mengimajinasikan informasi yang dibaca.
Bahasa goresan pena yang terdapat dalam komik mengikuti gambar yang terdapat dalam komik. Bahasa dalam komik bisa memberikan informasi secara efektif dan efisien melalui gambar dan teks. Bahasa dalam komik bertujuan untuk alat komunikasi antara penulis dan pembacanya. Tuturan sanggup memunculkan daya efek terhadap kawan tutur untuk melaksanakan sesuatu. Tuturan yang demikian disebut tindak tutur atau tindak ujar.
Tindak tutur sebagai wujud bencana komunikasi bukanlah bencana yang terjadi dengan sendirinya, melainkan memunyai fungsi, mengandung maksud, dan tujuan tertentu serta sanggup menjadikan efek atau akhir pada kawan tutur. Tarigan (1990:145) mengemukakan bahwa komunikasi memunyai fungsi yang bersifat purposif, mengandung maksud dan tujuan tertentu, dan dirancang untuk menghasilkan efek, pengaruh, akhir pada lingkungan para penyimak dan para pembicara. Demikian halnya dengan komik yang dibentuk oleh penulis kepada pembacanya.
Komunikasi dengan bahasa membuat setiap orang sanggup mengikuti keadaan dengan lingkungannya. melaluiataubersamaini bahasa pula orang sanggup mempelajari kebiasaan, susila istiadat, kebudayaan dan latar belakang peserta komunikasi masing-masing. Komunikasi ialah proses di mana seseorang memberikan rangsangan- rangsangan (biasanya lambang-lambang dalam bentuk kata-kata) untuk mengubah tingkah laris orang lain. Komunikasi juga diartikan sebagai pengiriman atau penerimaan pesan atau informasi antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksudkan sanggup dipahami.
Berkenaan dengan majemuk maksud yang mungkin berkomunikasi, Leech (1983) beropini bahwa sebuah tindak tutur yaitu meliputi beberapa aspeki: (1) penutur dan kawan tutur; (2) konteks tutur; (3) tujuan tuturan; (4) tindak tutur sebagai bentuk tindak atau kegiatan dan (5) tuturan sebagai produk tindak verbal.
Tuturan memunyai tujuan dan maksud tertentu untuk menghasilkan komunikasi. Tujuan tuturan ialah salah satu aspek yang harus hadir di dalam suatu tuturan. Karena yang dimaksud dalam tujuan tuturan tersebut yakni upaya untuk mencapai suatu hasil yang dikehendaki oleh penutur kepada kawan tutur. Tujuannya yaitu untuk memberikan informasi, memberikan diberita, membujuk, menyarankan, memerintah dan sebagainya. Dalam hal ini seorang penutur harus bisa menyakinkan kawan tuturnya atas maksud tuturannya.
Rustono (1999:29) mengemukakan bahwa tujuan tuturan yaitu apa yang ingin dicapai penutur dengan melaksanakan tindakan bertutur. Tujuan tuturan ini ialah hal yang melatarbelakangi tuturan. Tuturan seseorang mempunyai sebuah tujuan. Hal ini berarti mustahil ada tuturan yang tidak mengungkapkan suatu tujuan.
Dipilihnya majalah Annida sebagai sumber data penelitian ini, dikarenakan majalah Annida yaitu majalah yang sanggup menghibur sekaligus mendidik para pembacanya terutama pengetahuan wacana agama Islam. Majalah Annida terbit dua kali dalam satu bulan. Disetiap edisinya disajikan informasi-informasi yang terbaru dengan fenomena-fenomena yang konkret terjadi dikehidupan sehari-hari dalam masyarakat. Akan tetapi, penelitian ini dikhususkan pada komik yang terdapat pada bab yang terdapat dalam majalah Annida, alasannya yaitu komik yang disajikan di majalah Annida ini dirasa sanggup mempersembahkan pengetahuan kepada pembacanya. Berdasarkan alasan tersebut peneliti tertarik untuk mereview lebih jauh wacana wacana komik di majalah Annida, terutama persoalan tindak tutur.
Untuk itu, penelitian ini akan mengkaji jenis dan fungsi tindak tutur dalam wacana komik di majalah Annida.
Judul : TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM WACANA KOMIK DI MAJALAH ANNIDA (PBI-3))
0 Komentar untuk "Tindak Tutur Ilokusi Dalam Tentang Komik Di Majalah Annida (Pbi-3)"