Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Petani Untuk Membeli Benih Cabai Besar Brand Panah Merah Di Wilayah Kabupaten …(Prt-70)

Monday, January 28, 2019

Bagikan :

Tweet

loading...

BAB I

PENDAHULUAN

1.       Latar Belakang

            Pemamasukan ialah fungsi penting bagi perusahaan, terutama perusahaan yang memproduksi suatu barang dan jasa, dan di pasarkan sendiri. Pemamasukan bukan fungsi yang bangun sendiri, melainkan saling berkaitan dengan fungsi-fungsi lain dari perusahaan. Usaha perencanaan pemamasukan perusahaan diberinteraksi di kondisikan atau di integrasikan dengan perencanaan fungsi-fungsi lain. Oleh lantaran itu keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya sangat tergantung pada kemampuan di dalam mengkombinasikan fungsi-fungsi yang ada secara optimal.

            Seperti di ketahui, perusahaan hidup dan tumbuh berkembang di dalam suatu lingkungan yang mengitarinya. Menurut Kotler ( 1985 ) lingkungan perusahaan khususnya lingkungan pemamasukan,terdiri atas pelaku-pelaku dan kekuatan-kekuatan dari luar fungsi administrasi perusahaan, yang mensugesti kemampuan administrasi pemamasukan untuk menyebarkan dan mempertahankan transaksi yang sukses dengan para konsumen samasukannya.

            Lingkungan pemamasukan perusahaan sanggup di golongkan menjadi dua, yaitu lingkungan pemamasukan mikro dan lingkungan pemamasukan makro.  Lingkungan pemamasukan mikro terdiri atas pelaku-pelaku dalam lingkungan pemamasukan yang pribadi berkaitan dengan perusahaan dan yang mempengaruhinya dalam melayani pasar. Mereka terdiri atas pemasok materi mentah,perantara pemamasukan,konsumen,pesaing dan anggota masyarakat lainnya. Lingkungan pemamasukan makro terdiri atas kekuatan-kekuatan yang mensugesti tiruana pelaku di dalam lingkungan pemamasukan mikro, yaitu faktor demografi, ekonomi, teknologi, politik, hukum, sosial budaya dan lain-lain.

            Konsumen ialah salah satu komponen lingkungan pemamasukan perusahaan yang sangat penting. Mereka juga di pengaruhi oleh komponen-komponen lingkungan pemamasukan makro yang terus–menerus berubah lantaran dampak satu komponen terhadap komponen lainnya.

            Salah satu tujuan acara kegiatan pemamasukan yaitu untuk mensugesti konsumen atau calon konsumen semoga mereka mau membeli barang atau jasa perusahaan pada ketika mereka membutuhkan. Sebelum  acara pemamasukan di lakukan,perusahaan  perlu mempelajari dan memahami sikap konsumen terlebih lampau semoga mereka sanggup lebih sempurna menetapkan acara pemamasukannya. Salah satu sikap konsumen yang penting yaitu sikap dalam melaksanakan pembelian suatu barang dan jasa. Suatu acara pembelian yang faktual ialah salah satu tahap dari keseluruhan proses mental dan acara fisik yang terjadi dalam periode waktu tertentu. Keputusan untuk pembelian ialah salah satu tahapan dalam proses pembelian. Sedangkan keputusan pembelian barang oleh konsumen terdiri atas beberapa sub keputusan ,yaitu:

a.                               Jenis barang yang hendak di beli

b.                              Merk barang yang hendak di beli

c.                               Penjual barang yang hendak di kunjungi

d.                              Jumlah barang yang hendak di beli

e.                               Waktu pembelian dan cara pembayarannya

            Keluarga sebagai suatu unit konsumen meruapakan subsistem dari system total perusahaan. Sebagai suatu subsistem perusahaan,keluarga juga akan terpengaruh oleh sub-subsistem yang lain,perihal siapa yang menjadi pengambil kepitusan dalam keluarga atas pembelian barang dalam suatu pasar ialah sauatau hal yang sangat penting untuk di ketahui oleh pimpinan perusahaan terutama manager pemamasukan. Hal ini di sebabakan berkaitan dekat dengan seorang anggota keluarga dalam sebuah keputusan pembelian.

            Sebuah proses keputusan pembelian seoarang anggota keluarga sanggup menjalankan satu atau banyak sekali peranan,yaitu sebagai initiator (pemrakarsa),influencer (yang mempengaruhi), decider (pengambil keputusan), buyer (pembelian) dan user ( pemakai), yang di maksud anggota keluarga di sini yaitu suami,istri,anak-anak dan lain-lain.

            Dalam suatu keluarga,peranan-peranan dalam suatu pengambilan keputusan pembelian sanggup di mainkan oleh :suami,istri,anak-anak maupun anggota keluarga yang lain. Mereka masing-masing sanggup memainkan satu atau lebih peranan dalam pembelian suatu barang.

            Perusahaan perlu menyadari pentingnya mengetahui perbedaan peranan-peranan anggota keliarga tadi, untuk sanggup menyebarkan taktik pemamasukan yang optimal. Pengetahuan ini akan memmenolong perusahaan di dalam perencanaan dan pengembangan produk,menentukan pesan-pesan promosi,menentukan cara distribusi dan lain sebagainya.

            Wewenang pengambilan keputusan pembelian dalam keluarga itu banyak terletak di tangan istri atau suami,tergantung pada tipe suatu keluarga.

            Menurut Hebts (dalam loudon dan Bitta, 1998) tipe keluarga itu ada empat macam, yaitu:

1.                      Autonomic (otonomik),dimana jumlah keputusan pembelian dilakukan suami.

2.                      Husband Dominant (dominasi suami),dimana sebagian besar keputusan pembelian untuk rumah tangga di lakukan suami.

3.                      Wife Dominant (dominasi istri),dimana sebagian besar kepitusan pembelian dilakukan oleh istri.

4.                      Syncratie (sinkratik),dimana sebagian besar keputusan pembelian dilakukan secara bantu-membantu oleh suami istri.

            Keterlibatan suami dan istri dalam keputusan pembelian suatu produk mungkin akan tidak sama-beda sesuai dengan jenis produk yang akan di beli, dan ini memerlukan janji keduanya.

            Pada dasarnya perusahaan akan mengklasifikasikan produk kepada dua jenis.yaitu produk barang dan jasa. Sedangkan barang sanggup di kalsifikasikan lagi kepada barang yang tidak tahan usang ( non durable goods ) dan materi yang tahan usang ( durable goods ) .Berdasarkan  criteria tersebut produk sanggup di bedakan menjadi: barang konsumen (consumers goods ) dan barang industri ( industrial goods )

            Pada dasarnya yang di maksud dengan barang konsumen yaitu barang yang di konsumsi oleh kepentingan konsumen final (individu,rumah tangga ) dan bukan untuk tujuan bisnis. Secara umum barang konsumen sanggup di klasufikasikan menjadi empat jenis, yaitu:Convinience Goods,Shooping Goods,Specialty Goods, dan Unsought Goods ( Fosten, 1997 )

            Salah satu barang konsumen yang menarikdanunik bagi peneliti yaitu benih sayuran, yakni benih cabai besar. Dasar pertimbangannya yaitu barang ini di beli konsumen di pedesaan terutama petani sayur-sayuran secara kontinyu. Petani Wilayah Kabupaten Biltar secara rutin dan kontinyu melaksanakan budidaya cabai besar, baik dalam skala kecil maupun skala luas. Tehnologi budidaya yang diterapkan cukup maju, dan dalam budidaya cabai besar tidak mengenal musim. Pembudidayaan sayuran di lakukan terus-menerus, walaupun kondisi cuaca sangat tidak mendoloeng. Disamping itu tanah dan suhudi Kabupaten  Blitar sangat mendukung dan cocok apabila di tanami sayuir-sayuran, tidak spesialuntuk cabai besar, juga sayuran lainnya menyerupai kobis, sawi, cabai rawit, ketimun dan lain-lain. Pemamasukan hasil sayuran di Kabupaten Blitar juga sudah tertata rapi dan tidak ada kendala, bayak pedagang sayur di wilayah ini, bahkan ada pedagang sayur dari kawasan lainnya ( Magetan, Malang, Surabaya, Kediri dan lain-lain ) yang mencari sayur ke wilayah Blitar.Dalam hal ini yang akan di teliti yaitu benih cabai besar brand Panah Merah, dengan alasan brand Panah Merah yaitu benih yang berkarakter dan sudah banyak di kenal petani sayur-sayuran. Benih sayuran yang di produksi oleh PT.East West Seed Indonesia yang lebih di kenal dengan brand Panah Merah ini sudah banyak di kenal dan di gunakan petani di Wilayah Kabupaten Blitar. PT.East West Seed Indonesia yang  berkedudukan di Ds.Benteng Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta Jawa Barat ini memang khusus memproduksi benih sayur-sayuran. PT.East West Seed Indonesia memiliki laboratorium dan lahan penelian ( R & D ) sendiri, baik untuk lokasi/lahan dataran rendah, menengah dan dataran tinggi. Benih sayur-sayuran yang sudah di hasilkan oleh PT.East West Seed Indonesia selain cabai besar adalah, tomat,terong,sawi,kacang panjang,buncis, gambas dan lain-lain. Bahkan ada beberapa varietas yang sudah di ekspor ke beberapa negara. melaluiataubersamaini R & D yang di miliki PT.East West Seed Indonesia terus melaksanakan penelitian untuk menemukan varietas-varietas gres yang lebih ungguldan sesuai usul pasar. Kebutuhan petani sayuran terhadap produk benih pada umumnya tidak membedakan  jenis pendidikan, pekerjaan, jenis kelabuin.Oleh  lantaran itu petani-petani di wilayah Kabupaten Blitar ,selalu membutuhkan benih sayur,kiranya sempurna di pakai sebagai obyek penelitian.

            Dipilihnya obyek penelitian di Wilayah Kabupaten Blitar,dengan pertimbangan antara lain:

1.                      Benih sayuran di maksudkan untuk di pasarkan pada kelompok petani sayur yang kebanyakan tinggal di pedesaan, dan dan di budidayakan secara intensif.

2.                      Petani Kabupaten Blitar berasal dari banyak sekali latar belakang sosian, pendidikan yang beragam.

3.                      Responden yaitu petani sayur,baik tua, muda ( tanpa membedakan usia ).

            Dalam penetuan jenis brand maupun spesifikasi benih cabe,pada umumnya konsumen memiliki harapan yang tidak sama-beda antara konsumen yang satu dengan yang lainnya. Oleh lantaran itu untuk mengetahui adanya kecenderungan harapan para konsumen,khususnya petani  sayur-sayuran perlu kiranya di lakukan penelitian.

            Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas, peneliti tertarik melaksanakan penelitian terkena faktor-faktor yang mensugesti keputusan petani untuk membeli benih sayuran  cabai besar brand Panah Merah.

Tag : Pertanian