Analisis Komparatif Pendapatan Petani Bawang Merah Sistem Tanam Bibit Dari Biji (Royal Selections) Dengan Sistem Tanam Bibit Dari Umbi Di Kabupaten … (Prt-74)

loading...
BAB  I
PENDAHULUAN

1.1.    Latar Belakang
Peningkatan kebutuhan bawang merah sanggup mempersembahkan peluang yang baik dalam berusaha. Untuk mewujudkan perjuangan tersebut, banyak aspek yang harus diperhatikan, antara lain mengetahui citra karakteristik komoditi, metode budidaya, pemeliharaan, penanganan, pemamasukan dan analisis usaspesialuntuk.

Bawang merah ialah komoditi hortikultura yang tergolong sayuran rempah. Sayuran rempah ini banyak dibutuhkan terutama sebagai suplemen bumbu kuliner guna menambah cita rasa dan kenikmatan makanan.

Daerah pusat produksi dan pengusahaan bawang merah perlu ditingkatkan mengingat seruan konsumen dari waktu kewaktu terus meningkat. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan peningkatan daya belinya. Selain itu, dengan semakin berkembangnya industri kuliner jadi maka akan terkait pula peningkatan kebutuhan terhadap bawang merah yang berperan sebagai salah satu materi pemmenolongnya.

Menurut Estu Rahayu dan Nur Berlian V.A. (2004), menyatakan bahwa ada 10 besar kawasan pusat produksi bawang merah di Indonesia adalah  Brebes, Probolinggo, Majalengka, Tegal, Nganjuk, Cirebon, Kediri, Bandung, Malang, dan Pemalang.

Tersedianya paket tehnologi saja, belum cukup untuk mendorong peningkatan produktifitas tanaman. Menurut Manwan dan Oka (1990) dalam Suwono dkk. (1998), terdapat 4 hal yang harus dipenuhi secara bersamaan biar perjuangan peningkatan produksi sanggup terealisasi dengan baik, yaitu :
1)                                             Tersedianya paket tehnologi yang sempurna sesuai dengan agroekologi
2)                                             Ketersediaan masukana dan pramasukana produksi serta pasar dengan harga yang sanggup dijangkau
3)                                             Bimbingan penyuluhan dan pelayanan dari pemerintah
4)                   Partisipasi petani secara aktif dan baik
Penerapan terpadu antara keempat komponen tersebut diyakini sanggup meningkatkan produksi bawang merah.

Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya hasil, tetapi secara garis besar sanggup dipisahkan menjadi dua faktor yaitu faktor lingkungan dan faktor genetic. Faktor lingkungan sanggup dimanipulasi sedemikian rupa sehingga sanggup mempersembahkan lingkungan sebaik-baiknya bagi tanaman, sedangkan faktor genetik spesialuntuk sanggup diperbaiki dengan cara pemuliaan, yaitu dengan merakit varietas-varietas unggul gres yang lebih baik dari varietas unggul yang sudah ada. Penelitian pada komoditas bawang merah memiliki tujuan yaitu meningkatkan produktifitas untuk menekan senjang hasil dan meningkatkan efesiensi usahatani untuk meningkatkan daya saing produk (Suwono dkk, 1998).  

Berbagai perjuangan dilakukan untuk meningkatkan produksi bawang merah antara lain dengan cara perbaikan mutu umbi/biji, pengaturan tehnik referensi tanam, pemupukan, pengairan serta pengendalian hama dan penyakit.

Melalui memanfaatkan peluang yang ada dibutuhkan sanggup mempersembahkan perbaikan kondisi lingkungan yang proposional dan seimbang sehinga bisa mendorong tumbuhan untuk tumbuh, berkembang dan berproduksi

Tehnologi budidaya tumbuhan bawang merah melalui tanam dari biji (Royal Selection) yakni upaya untuk meningkatkan produktifitas dengan mengusahakan tumbuhan dari umbi yang dikembangkan oleh satu kesatuan masyarakat petani.
Tujuan pemasyarakatan budidaya tumbuhan bawang merah melalui tanam dari biji yakni :
v                                Memantapkan produktifitas baik kualitas maupun kuantitas
v                                Mengurangi penerapan Benih dari umbi
v                                Meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat petani, terutama para petani sebagai pelaku utama pembangunan pertanian. Agar petani sanggup mengembangkankreativitas, dinamika, kepemimpinan dan kemampuan mengambil keputusan yang rasional.
v                                Meningkatkan derma terhadap upaya petani dalam mengusahi, melembagakan dan menyebarluaskan penerapan budidya tumbuhan bawang merah melalui biji kepada masyarakat luas
v                                Meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarganya serta kualitas hidup masyarakat luas.

Bawang merah ialah komoditas unggulan di Kabupaten Probolinggo dan di tanam sepanjang tahun. Pada  tahun 2005 luas tanam mencapai 7.382 Ha dengan kecamatan pusat antara lain Dringu, Tegalsiwalan, Leces, dan Gending . Pada Umumnya bawang merah ditanam dengan umbi sebagai benihnya, namun mulai tahun 2004 mulai berkembang tumbuhan bawang merah yang ditanaman dengan biji .

Berdasarkan hal tersebut diatas sangat dimungkinkan dan bukanlah suatu hal yang tidak mungkin bahwa tumbuhan bawang merah memiliki peluang memasuki kala bisnis sebagai komponen pembangunan pertanian dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan pendapatan petani.


Tag : Pertanian
0 Komentar untuk "Analisis Komparatif Pendapatan Petani Bawang Merah Sistem Tanam Bibit Dari Biji (Royal Selections) Dengan Sistem Tanam Bibit Dari Umbi Di Kabupaten … (Prt-74)"

Back To Top